Halaman
Modul Sejarah
Indonesia Kelas XII KD 3.6 dan 4.6
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
ii
PERKEMBANGAN KEHIDUPAN POLITIK DAN EKONOMI
BANGSA INDONESIA PADA MASA AWAL
REFORMASI
SEJARAH INDONESIA KELAS XII
P
ENYUSUN
MARIANA, M.Pd
SMAN 10 BEKASI
Modul Sejarah
Indonesia Kelas XII KD 3.6 dan 4.6
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
iii
DAFTAR ISI
PENYUSUN
................................
................................
................................
..............................
ii
DAFTAR ISI
................................
................................
................................
..........................
iii
PETA KONSEP
................................
................................
................................
.......................
v
PENDAHULUAN
................................
................................
................................
....................
1
A.
Identitas Modul
................................
................................
................................
........
1
B.
Kompetensi Dasar
................................
................................
................................
....
1
C.
Deskripsi Singkat Materi
................................
................................
.........................
1
D.
Pe
tunjuk Penggunaan Modul
................................
................................
...................
2
E.
Materi Pembelajaran
................................
................................
................................
2
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
................................
................................
.........................
3
REFORMASI
................................
................................
................................
............................
3
A.
Tujuan Pembelajaran
................................
................................
...............................
3
B.
Uraian Materi
................................
................................
................................
...........
3
1.
Latar belakang Reformasi
................................
................................
................................
......
4
2.
Agenda Reformasi
................................
................................
................................
.....................
6
3.
Jalannya Reformasi
................................
................................
................................
...................
8
C.
Rangkuman
................................
................................
................................
..............
9
D.
Penugasan Mandiri
................................
................................
................................
.
10
E.
Latihan Soal
................................
................................
................................
...........
10
F.
Penilaian Diri
................................
................................
................................
.........
13
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2
................................
................................
......................
14
KEHIDUPAN POLITIK DAN EKONOMI
................................
................................
........
14
A.
Tujuan Pembelajaran
................................
................................
.............................
14
B.
Uraian Materi
................................
................................
................................
.........
14
1.
Masa Pemerintahan B.J.
Habibie
................................
................................
.......................
14
2.
Masa Pemerintahan KH Abdurrahman Wahid
................................
............................
19
3.
Masa Pemerintahan Megawati
................................
................................
..........................
21
4.
MASA PEMERINTAHAN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO
................................
....
23
C.
Rangkuman
................................
................................
................................
............
24
D.
Latihan Soal
................................
................................
................................
...........
25
E.
Penilaian Diri
................................
................................
................................
.........
26
EVALUASI
................................
................................
................................
............................
27
DAFTAR PUSTAKA
................................
................................
................................
...........
31
GLOSARIUM
Modul Sejarah
Indonesia Kelas XII KD 3.6 dan 4.6
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
iv
Buloggate
:
kasus yang melibatkan nama Badan Urusan Logistik (Bulog)
serta jajaran pimpinannya sejak lama sudah mengemuka.
Kasus ini melibatkan Yanatera (Yayasan Bina Sejahtera)
Bulog
yang dikelola oleh mantan Wakabulog Sapuan
.
Brunaigate
:
penyaluran dana sultan Brunei
yang diserahkan kepada
pengusaha
yang dekat dengan Presiden Wahid, yaitu Ario
Wowor.
Demokrasi
:
bentuk pemerintahan di mana semua warga negaranya
memiliki hak setara dalam pengambilan keputusan yang
dapat mengubah hidup mereka.
IMF
:
(International Monetary Fund) atau dalam bahasa Indonesia
yaitu Dana Moneter Internasional adalah sebuah lembaga
donor internasional
Poros Tengah
:
istilah yang mengacu kepada koalisi partai
-
partai Islam yang
dibentuk Partai Demokrasi Indonesia
-
Perjuangan
(PDI
-
P)
memenangkan Pemilihan Umum Legislati Indonesia 1999
Privatisasi
:
menjual
perusahaan negara
didalam
periode
krisis.
Tujuannya adalah melindungi perusahaan negara dari
interversi
kekuatan
-
kekuatan
politik
dan
melunasi
pembayaran utang luar negeri.
Reformasi
:
Sebuah proses perubahan atau pembentukan kembali suatu
tatanan kehidupan yang lama, dig
anti dengan tatanan
kehidupan yang baru.
Modul Sejarah
Indonesia Kelas XII KD 3.6 dan 4.6
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
v
PETA KONSEP
MASA AWAL REFORMASI
LATAR BELAKANG
TERJADINYA
REFORMASI
TUJUAN DAN AGENDA
REFORMASI
KONDISI KEHIDUPAN
POLITIK DAN EKONOMI
SETELAH 21 MEI 1998
-
Krisis Ekonomi
-
Krisis Politik
-
Krisis Hukum
-
Krisis Kepercayaan
-
Masa Pemerintahan BJ. Habibie
-
Masa Pemerintahan Abdurrahman Wahid
-
Masa Pemerintahan Megawati
-
Masa Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono
Modul Sejarah
Indonesia Kelas XII KD 3.6 dan 4.6
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
1
P
ENDAHULUAN
A.
Identitas Modul
Mata Pelajaran
:
Sejarah Indonesia
Kelas
:
XII
Alokasi Waktu
:
4 x 45 Menit
Judul Modul
:
Perkembangan Kehidupan Politik dan Ekonomi Masa Awal
Reformasi
B
.
Kompetensi Dasar
3.
6
Menganalisis
Perkembangan Kehidupan Politik dan Ekonomi
Bangsa Indonesia Pada Masa Awal
Reformasi
4.
6
M
elakukan penelitian sederhana
tentang
p
e
r
kembangan
kehidupan
politik dan ekonomi Bangsa
Indonesia pada masa
awal
Reformasi dan menyajikannya
dalam bentuk laporan
tertulis
C
.
Deskripsi Singkat Materi
Reformasi
lahir
setelah
negara kita ini
mengalami
krisis yang melanda berbagai
aspek, mulai dari kehidupan,
ekonomi,
politik,
hukum,
kepercayaan,
dan
yang
parahnya lagi adalah krisis
kebutuhan pokok. Karena
pada masa orde baru itu
Indonesia mengalami krisis
yang cukup parah, akhirnya
muncullah g
erakan
-
gerakan
mahasiswa dan masyarakat
lainnya
yang
meminta
Presiden
Soeharto
untuk
turun dari jabatannya.
Modul Sejarah
Indonesia Kelas XII KD 3.6 dan 4.6
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
2
D.
Petunjuk Penggunaan Modul
E.
Materi Pembelajaran
Modul ini terbagi menjadi
2
kegiatan pembelajaran
dan
di dalam
nya
terdapat
uraian
materi, contoh soal, soal latihan dan soal evaluasi.
Pertama
:
Latar belakang t
erjadinya Reformasi
Kedua
:
Kehidupan Politik dan Ekonomi Bangsa Indonesia Masa Awal Reformasi
BACALAH MODUL INI HINGGA TUNTAS DAN PAHAM
IKUTI PETUNJUK
KEGIATAN BELAJAR YANG ADA PADA
MODUL
CEK PEMAHAMANMU MELALUI KEGIATAN EVALUASI
BELAJARLAH SECARA MANDIRI JIKA MEMERLUKAN
BANTUAN HUBUNGI GURU
JIKA NILAIMU MASIH KURANG , BELAJARLAH
LAGI PEMAHAMAN TENTANG MATERI TERSEBUT
JANGAN MELIHAT KUNCI JAWABAN
SEBELUM MENGERJAKAN EVALUASI
COCOKAN HASIL PEKERJAANMU DENGAN
KUNCI
JAWABAN YANG ADA
Modul Sejarah
Indonesia Kelas XII KD 3.6 dan 4.6
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
3
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
REFORMASI
A.
Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran 1 ini diharapkan
ka
lian
dapat menyimpulkan:
1.
Latar belakang terjadinya reformasi di Indonesia
2.
Agenda reformasi di Indonesia
3.
Jalannya reformasi di Indonesia
B.
Uraian Materi
Perjalanan panjang sejarah Orde Baru di
Indonesia
dapat
melaksanakan
pembangunan
sehingga mendapat kepercayaan dalam dan luar
negeri. Menga
wali
perjalannya pada dasawarsa 60
-
an rakyat sangat menderita pelan
-
pelan keberhasilan
pembangunan melalui tahapan dalam pembangunan
lima tahun (Pelita) sedi
kit demi sedikit kemiskinan
rakyat dapat dientaskan. Sebagai tanda terima kasih
kepada pemerintah Orde Baru yang berhasil
membangun negara, Presiden Soeharto diangkat menjadi "Bapak Pembangunan ".
Te
rn
yata keberhasilan pembangunan tersebut tidak merata, ma
ka kemajuan
Indonesia temyata hanya semu belaka. Ada kesenjangan yang sangat dalam antara
yang kaya dan yang miskin. Rakyat mengetahui bahwa hal ini disebabkan cara
-
cara
mengelola negara yang tidak sehat ditandai dengan merajalela korupsi, kolusi, dan
nepo
tisme (KKN). Protes dan kritik masyarakat seringkali dilontarkan namun
pemerintah Orba seolah
-
olah tidak melihat, dan mendengar, bahkan masyarakat
yang tidak setuju kepada kebijaksanaan pemerintah selalu dituduh sebagai "PKI",
subversi, dan sebagainya.
Pada pertengahan tahun 1997 Indonesia dilanda krisis ekonomi, harga
-
harga
mulai membumbung tinggi sehingga daya beli rakyat sangat lemah, seakan menjerit
lebih
-
lehih banyak perusahaan yang terpaksa
melakukan "PHK" karyawannya. Diperburuk lagi
dengan kur
s rupiah terhadap dolar sangat
rendah. Disinilah para mahasiswa, dosen, dan
rakyat mulai berani mengadakan demonstrasi
memprotes kebijakan pemerintah. Setiap hari
mahasiswa dan rakyat mengadakan demonstrasi
mencapai puncaknya pada bulan Mei 1998,
dengan be
rani meneriakkan reformasi bidang
politik, ekonomi, dan hukum. Pada tanggal 20
Mei 1998 Presiden Soeharto berupaya untuk
memperbaiki program Kabinet Pembangunan
VII dengan menggantikan dengan nama Kabinet Reformasi, namun tidak mendapat
tanggapan rakyat. P
ada hari berikutnya tanggal 21 Mei 1998 dengan berdasarkan
Pasal 8 UUD 1945, Presiden Soeharto terpaksa menyerahkan kepemimpinan kepada
Wakil Presiden Prof. DR. B.J. Habibie.
Modul Sejarah
Indonesia Kelas XII KD 3.6 dan 4.6
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
4
1.
Latar belakang
R
eformasi
A.
Krisis Ekonomi
Diawali krisis moneter yang
melanda Asia Tenggara sejak bulan Juli 1997
berimbas pada Indonesia, bangunan ekonomi Indonesia temyata belum kuat untuk
menghadapi krisis global tersebut. Krisis ditandai dengan melemahnya nilai tukar
rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Nilai tukar rup
iah turun dari Rp. 2.575,00
menjadi Rp. 2.603,00 pada 1 Agustus 1997. Tercatat di bulan Dese
m
ber 1997 nilai
tukar rupiah terhadap dolar mencapai R. 5.000,00 perdolar, bahkan mencapai angka
Rp. 16.000,00 perdolar pada sekitar Maret 1997.
Nilai
tukar
rupiah
semakin
melemah,
pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 0 %
sebagai akibat lesunya ik
l
im bisnis. Kondisi
moneter
mengalami
keterpurukan
dengan
dilikuidasinya 16 bank pada bulan Maret 1997.
Untuk membantu bank
-
bank yang bermasalah,
pemerintah
membentu
k
Badan
Penyehatan
Perbankan Nasional (BPPN) dan mengeluarkan
Kredit Likuidasi Bank Indonesia (K.LBI), temyata
tidak membawa hasil sebab pinjaman BLBI
terhadap bank bermasalah tersebut tidak dapat
mengembalikan. Dengan demikian pemerintah
harus menanggung
beban utang yang cukup besar. Akibatnya kepercayaan dunia
intemasional mulai menurun. Krisis moneter ini akhimya berdampak pada krisis
ekonomi sehingga menghancurkan sistem fundamental perekonomian Indonesia.
a.
Utang Negara Republik Indonesia.
Penyebab
krisis diantaranya adalah utang luar negeri yang sangat besar,
terhitung bulan Pebruari 1998 pemerintah melaporkan tentang utang luar negeri
tercatat:
utang swasta nasional Rp. 73,962 miliar dolar AS + utang pemerintah Rp.
63,462 miliar dolar AS, jadi utan
g seluruhnya mencapai 137,424 miliar dolar AS. Data
ini diperoleh dari pernyataan Ketua Tim Hutang
-
Hutang Luar Negeri Swasta (HLNS),
Radius Prawiro seusai sidang Dewan Pemantapan Ketahanan Ekonomi dan
Keuangan (DPKEK) yang dipimpin oleh Presiden Soeharto d
i Bina Graha pada 6
Pebruari 1998.
Perdagangan luar negeri semakin sulit karena barang dari luar negeri
menjadi sangat mahal harganya. Mereka tidak percaya kepada para importir
Indonesia yang dianggap tidak akan mampu membayar barang dagangannya. Hampir
s
emua negara tidak mau menerima letter of credit (L/C) dari Indonesia. Hal ini
disebabkan sistem perbankan di Indonesia yang tidak sehat karena kolusi dan
korupsi.
b.
Penyimpangan Pasal 33 UUD 1945.
Pemerintah Orde Baru berusaha menjadikan Indonesia sebagai ne
gara
industri yang kurang memperhatikan dengan seksama kondisi riil masyarakat
agraris, dan pendidikan masih rendah, sehingga akan sangat sulit untuk segera
berubah menjadi masyarakat industri. Akibatnya yang terpacu hanya masyarakat
kelas ekonomi atas, pa
ra orang kaya yang kemudian menjadi konglomerat. Meskipun
gross national product (GNP) pada masa Orba pernah mencapai diatas US$ 1.000,00
tetapi GNP tersebut tidak menggambarkan pendapatan rakyat sebenamya, karena
Modul Sejarah
Indonesia Kelas XII KD 3.6 dan 4.6
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
5
uang yang beredar sebagian besar dipegang
oleh orang kaya dan konglomerat.
Rakyat secara umum masih miskin dan kesenjangan sosial ekonomi semakin besar.
Pengaturan perekonomian pada masa Orba sudah menyimpang dari sistem
perekonomian Pancasila, seperti yang diatur dalam Pasal 33 ayat (1), (2), dan
(3).
Yang terjadi adalah berkembangnya ekonomi kapitalis yang dikuasai para
konglomerat dengan berbagai bentuk monopoli, oligopoli korupsi, dan kolusi.
c.
Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme
Masa Orde Baru dipenuhi dengan korupsi, kolusi, dan nepotisme
menyebabk
an runtuhnya perekonomian Indonesia. Korupsi yang menggerogoti
keuangan negara, kolusi yang merusak tatanan hukum, dan nepotisme yang
memberikan perlakuan istimewa terhadap kerabat dan kawan menjadi pemicu
lahimya reformasi di Indonesia. Walaupun praktek k
orupsi, kolusi, dan nepotisme ini
telah merugikan banyak pihak, termasuk negara tapi tidak dapat dihentikan karena
dibelakangnya ada suatu kekuatan yang tidak tersentuh hukum.
d.
Politik Sentralisasi
Pemerintahan Orde Baru menjalankan politik sentralistik, yakni bidang
politik, ekonomi, sosial dan budaya peranan pemerintah pusat sangat menentukan,
sebaliknya pemerintah daerah tidak 'punya peran yang signifikan. Dalam bidang
ekonomi sebagian besar kekay
aan dari daerah diangkut ke pusat pembagian yang
tidak adil inilah menimbulkan ketidakpuasan rakyat dan pemerintah daerah.
Akibatnya mereka menuntut berpisah dari pemerintah pusat terutama terjadi di
daerah
-
daerah yang kaya sumber daya alam, seperti Aceh,
Riau, Kalimantan Timur,
dan Irian Jaya (Papua). Proses sentralisasi bisa dilihat adanya pola pemberitaan pers
yang Jakarta sentries. Terjadinya banjir informasi dari Jakarta (pusat) sekaligus
dominasi opini dari pusat.
B.
Krisis Politik
Krisis politi
k pada akhir orde baru
ditandai dengan kemenangan mutlak Golkar
dalam Pemilihan Umum 1997 yang dinilai
penuh kecurangan, Golkar satu
-
satunya
kontestan pemilu yang didukung fmansial
maupun secara politik oleh pemerintah
memenangkan pemilu dengan meraih suar
a
mayoritas. Golkar yang pada mulanya
disebut
sebagai
Sekretariat
Bersama
(Sekber) Golongan Karya, lahir dari usaha
untuk menggalang organisasi
-
organisasi
masyarakat
dan
angkatan
bersenjata,
muncul satu tahun sebelum peristiwa G30S/PKI tepatnya lahir pada
tanggal 20
Oktober 1964.
Dan memang tidak dapat disangkal bahwa organisasi ini lahir dari pusat dan
dijabarkan sampai kedaerah
-
daerah. Disamping itu untuk tidak adanya loyalitas
ganda dalam tubuh Pegawai Negeri Sipil maka Korpri (Korps Pegawai Republik
In
donesia) yang lahir tanggal 29 Nopember 1971 ikut menggabungkan diri ke dalam
Golongan Karya. Golkar ini kemudian dijadikan kendaraan politik Soeharto untuk
mendukung kekuasaannya selama 32 tahun, karena tidak ada satupun kritik dari
infra struktur politik
ini yang berani mencundangi dirinya.
Modul Sejarah
Indonesia Kelas XII KD 3.6 dan 4.6
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
6
Kemenangan Golongan Karya dinilai oleh para pengamat politik di Indonesia
dan para peninjau asing dalam pemilu yang tidakjujur dan adil (jurdil) penuh
ancaman dan intimidasi terhadap para pemilih di pedesaan. Dengan di
ikuti dukungan
terhadap Jenderal (Pu
rn
) Soeharto selaku ketua dewan pembina Golkar untuk
dicalonkan kembali sebagai presiden pada sidang umum MPR tahun 1998 temyata
mayoritas anggota DPR/MPR mendukung Soeharto menjadi presiden untuk periode
1998
-
2003.
Dem
okrasi yang tidak dilaksanakan dengan semestinya menimbulkan
permasalahan masa pemerintahan Orde Bar
u
, kedaulatan rakyat ada ditangan
kelompok tertentu, bahkan lebih banyak dipegang pihak penguasa. Kedaulatan
ditangan rakyat yang dilaksanakan sepenuhnya MP
R dilaksanakan de jure secara de
facto anggota MPR sudah diatur dan direkayasa sehingga sebagian besar anggotanya
diangkat dengan sistem keluarga (nepotisme).
Rasa ketidakpercayaan rakyat kepada pemerintah, DPR, dan MPR memicu
gerakan reformasi. Kaum
reformis yang dipelopori mahasiswa, dosen, dan rektomya
menuntut pergantian presiden, reshuffle kabinet, Sidang Istimewa MPR, dan pemilu
secepatnya. Gerakan menuntut reformasi total disegala bidang, termasuk anggota
DPR/MPR yang dianggap penuh dengan KKN d
an menuntut pemerintahan yang
bersih dari kolusi, korupsi dan nepotisme.
Gerakan reformasi menuntut pembaharuan lima paket undang
-
undang
politik yang menjadi sumber ketidakadilan, yaitu: (1) UU No. 1 Tahun 1985 tentang
Pemilihan Umum; (2) UU No. 1 Tahun 1
985 tentang susunan, kedudukan, Tugas, dan
wewenang DPR/MPR; (3) UU No. 1 Tahun 1985 tentang partai politik dan Golongan
Karya; (4) UUNo. 1 Tahun 1985 tentang Referendum; (5) UU No. 1 Tahun 1985
tentang organisasi masa.
C.
Krisis Hukum
.
Orde Baru
banyak terjadi ketidakadilan dibidang hukum, dalam kekuasaan
kehakiman berdasar Pasal 24 UUD 1945 seharusnya memiliki kekuasaan yang
merdeka terlepas dari kekuasaan eksekutif, tapi Kenyataannya mereka dibawah
eksekutif. Dengan demikian pengadilan sulit ter
wujud bagi rakyat, sebab hakim
harus melayani penguasa. Sehingga sering terjadi rekayasa dalam proses peradilan.
Reformasi diperlukan aparatur penegak hukum, peraturan perundang
-
undangan, yurisprodensi, ajaran
-
ajaran hukum, dan bentuk praktek hukum lainny
a.
Juga kesiapan hakim, penyidik dan penuntut, penasehat hukum, konsultan hukum
dan kesiapan sarana dan prasarana.
D.
Krisis Kepercayaan
Pemerintahan Orde Baru yang diliputi KKN secara terselubung maupun
terang
-
terangan pada bidang parlemen, kehakiman, dunia
usaha, perbankan,
peradilan, pemerintahan sudah berlangsung lama sehingga disana
-
sini muncul
ketidakadilan, kesenjangan sosial, rusaknya system politik, hukum, dan ekonomi
mengakibatkan timbul ketidak percayaan rakyat terhadap pemerintahan dan pihak
luar n
egeri terhadap Indonesia
.
2.
Agenda
Reformasi
Setelah pelantikan Kabinet Pembangunan VII pada awal bulan Maret 1998
ternyata kondisi bangsa dan negara semakin tidak membaik. Perekonomian juga
tidak mengalami pertumbuhan, akibatnya muncul masalah
-
masalah sosia
l. Dengan
Modul Sejarah
Indonesia Kelas XII KD 3.6 dan 4.6
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
7
kondisi seperti itu mengundang keprihatinan rakyat, yang akhirnya memasuki bulan
Mei 1998 mahasiswa di berbagai daerah mulai mengadakan demonstrasi.
Mahasiswa kemudian menyusun agenda reformasi yang isinya sebagai
berikut:
1.
Adili Soeharto dan
kroni
-
kroninya.
2.
Amandemen UUD 1945.
3.
Penghapusan dwifungsi ABRI.
4.
Otonomi daerah yang seluas
-
luasnya.
5.
Supremasi hukum.
6.
Pemerintahan yang bersih dari KKN.
7.
Menurunnya pamor pemerintahan Orde Baru dimulai sejak penandatanganan
perjanjian pemberian dana bantuan
IMF. Pemberian dana bantuan tersebut
mengandung dua kelemahan.
Kelemahan pertama terletak pada posisi dana bantuan itu, karena pemberian
dana bantuan tersebut adalah utang luar negeri yang harus dibayarkan kembali oleh
Indonesia beserta dengan
bunganya walaupun dengan persentase yang rendah.
Kelemahan kedua adalah penerapan Structural Adjustment Program (Program
Penyesuaian Struktural) dari IMF yang menyertai penurunan dana bantuan tersebut.
Structural Adjustment Program adalah persyaratan IMF b
agi Indonesia dalam empat
bidang utama (pengetatan kebijaksanaan fiskal, penghapusan subsidi, menutup 16
bank di Indonesia, dan memerintahkan bank sentral untuk menaikkan tingkat suku
bunga). Dengan penerapan Structural Adjustment Program tidak terwujud da
lam
perbaikan ekonomi nasional signifikan.
Demo mahasiswa
Dengan banyaknya aksi demonstrasi,
membuat aparat keamanan kewalahan dan
bertindak
keras
terhadap
aksi
tersebut.
Akibatnya bentrokan antara mahasiswa dan
aparat keamanan tidak dapat dicegah.
Pada
tanggal 12 Mei 1996 mahasiswa berdemonstrasi
di Universitas Trisakti. Aksi damai tersebut
berubah menjadi insiden bentrokan dengan
aparat ketika mahasiswa ingin melakukan long
march menuju gedung DPR/MPR.
Dalam
insiden
tersebut
empat mahasisw
a
tewas
dan
puluhan lainnya mengalami luka
-
luka. Empat mahasiswa tersebut
adalah: Elang Mulya Lesmana,
Hafidhin Royan, Hendriawan Sie,
dan Heri Hartanto.
Modul Sejarah
Indonesia Kelas XII KD 3.6 dan 4.6
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
8
Mereka mendapat gelar Pahlawan Reformasi. Sebelum insiden Tri Sakti
tersebut, di Jogjakarta seorang mahasiswa yang bernama Moses Gatotkaca tewas
ketika melakukan aksi menuntut mundurnya Presiden Soeharto. Moses Gatotkaca
meninggal pada tanggal 8 Mei 1998.
Kejadian Tri Sakti tersebut memicu terjadinya kerusuhan massa pada tanggal
13 dan 14 Mei di Jakarta dan sekitarnya. Tragedi kerusuhan 13 dan 14 Mei 1998 ini
merupakan titik kulminasi depresi masyarakat akibat krisis ekonomi Indonesia.
Pascatragedi ini sua
sana Jakarta sangat tegang, hingga digelarnya aksi demonstrasi
besar
-
besaran pada tanggal 19 Mei 1998 oleh para mahasiswa. Mereka melakukan
Long March menuju gedung DPR/MPR dengan tujuan menuntut turunnya Presiden
Soeharto, menggelar Sidang istimewa MPR, d
an pelaksanaan reformasi total dalam
tubuh pemerintahan negara. Di Jogjakarta mahasiswa dan masyarakat berkumpul di
alun
-
alun mendengarkan maklimat dari Sri Sultan Hamengkubuwono IX dan Sri Paku
Alam VII mengenai kondisi negara yang sedang tegang. Inti dar
i maklumat tersebut
adalah menganjurkan kepada seluruh masyarakat untuk menggalang persatuan dan
kesatuan bangsa.
Pembentukan Komite Reformasi
Pada tanggal 19 Mei 1998, Presiden Soeharto mengundang sembilan tokoh
masyarakat ke Istana Negara dengan agenda m
embahas segala kemungkinan
penanganan krisis negara. Sembilan tokoh tersebut adalah:
1.
Nur Cholis Madjid
2.
Abdurahman Wahid
3.
Emha Ainun Nadjib
4.
Ali Yafie
5.
Malik Fadjar
6.
Cholis Madjid Baidlowi
7.
Sutrisno Muhdam
8.
Ma’aruf Amir
9.
Ahmad Bagdja
Dalam pertemuan tersebut
sepakat membentuk Komite Reformasi. Tugas
komite ini adalah menyelesaikan UU Kepartaian, UU Pemilu, UU Susunan dan
Kedudukan MPR/DPR serta DPRD, UU Anti
-
Monopoli, UU Anti
-
Korupsi dan lainnya.
3.
Jalannya
Reformasi
Berbagai tokoh masyarakat seperti Amien Rais dan Emil Salim menyatakan
kekecewaannya dengan keputusan Presiden Soeharto tersebut, penyebabnya adalah
presiden meminta pemberian waktu enam bulan untuk menggelar pemilu secara
konstitusional. Namun, hal terseb
ut tidak dinyatakan dalam keputusan beliau selepas
pertemuan itu selesai. Emil Salim dengan melalui
Gema Madani menyerukan agar Presiden Soeharto
melaksanakan niatnya untuk lengser keprabon
(turun dari tahta kekuasaan) pada saat itu juga, yaitu
tanggal 20
Mei 1998.
Pada tanggal 20 Mei 1998 Menteri Luar
Negeri
Amerika
Serikat,
Madeleine
Albright
Modul Sejarah
Indonesia Kelas XII KD 3.6 dan 4.6
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
9
memberikan pernyataan yang meminta Presiden Soeharto untuk segera mundur.
Madeleine menyatakan bahwa pengunduran diri Soeharto sudah semestinya
dilakukan untuk memb
erikan jalan bagi transisi demokrasi di Indonesia dan
kesempatan ini merupakan momentum bagi Presiden Soeharto untuk menorehkan
langkah historisnya sebagai negarawan.
Pada pukul 14.30 tanggal 20 Mei 1998 sejumlah 14 menteri yang berada di
bawah koordinasi
Menko Ekuin Ginandjar Kartasasmita, menyatakan penolakannya
untuk dicalonkan kembali dalam Kabinet Reformasi. Pada pukul 16.45, perwakilan
mahasiswa dan pimpinan DPR/MPR mengaakan pertemuan di lantai 3 gedung lama
MPR/DPR. Dalam pertemuan tersebut mahasisw
a memberikan batas waktu
pengunduran diri Soeharto hingga hari Jumat, tanggal 22 Mei 1998. Jika tidak ada
kepastian, maka pada hari Senin tanggal 25 Mei 1998 pimpinan DPR akan
mempersiapkan Sidang Istimewa MPR.
Akibat adanya desakan dari para mahasiswa dan
masyarakat, serta
mempertimbangkan kepentingan bangsa dan negara, pada tanggal 21 Mei 1998
pukul 19.06 WIB Presiden Soeharto mengumumkan pengunduran dirinya dari posisi
presiden Republik Indonesia. Bertempat di Credential Room, Istana Negara Jakarta
denga
n disaksikan oleh Mahkamah Agung. Soeharto mengakhiri jabatannya sebagai
Presiden RI. Naskah pengunduran diri Presiden Soeharto ditulis oleh Yusril Ihza
Mahendra dengan judul “Pernyataan Berhenti Sebagai Presiden RI”.
Segera setelah Soeharto mengundur
kan diri,
Mahkamah Agung mengambil sumpah Baharuddin
Jusuf Habibie sebagai presiden yang sebelumnya
menjabat
sebagai
wakil
presiden.
Pengalihan
kekuasaan tersebut sesuai dengan pasal 8 UUD 1945
yang berbunyi “Jika Presiden Mangkat, berhenti, atau
tidak dap
at melakukan kewajibannya dalam masa
jabatannya, ia digantikan oleh wakil presiden sampai
habis waktunya”.
Momentum turunnya Soeharto pada tanggal 21 Mei 1998 ini mengakhiri
pemerintahan Orde Baru yang telah berlangsung selama 32 tahun di Republik
Indonesi
a.
C.
Rangkuman
Munculnya Reformasi di Indonesia disebabkan oleh:
1.
Ketidakadilan di bidang politik, ekonomi dan hukum
2.
Pemerintah Orde baru tidak konsisten dan konsekwen terhadap tekad awal
munculnya orde baru yaitu melaksanakan Pancasila dan UUD 1945
secara murni dan
konsekwen dalam tatanan kehidupan bernasyarakat, berbangsa dan bernegara.
3.
Munculnya suatu keinginan untuk terus menerus mempertahankan kekuasaannya
(status quo)
4.
Terjadinya penyimpangan dan penyelewengan terhadap nilai
-
nilai Pancasila dan U
UD
1945 yang direkayasa untuk melindungi kepentingan penguasa.
5.
Timbulnya krisis politik, hukum, ekonomi dan kepercayaan.
6.
Reformasi merupakan suatu perubahan tatanan perikehidupan lama dengan tatanan
kehidupan yang baru dan secara hukum menuju ke arah
perbaikan. Gerakan reformasi
yang terjadi di Indonesia tahun 1998 merupakan suatu gerakan untuk mengadakan
pembaharuan dan perubahan terutama perbaikan dalam bidang politik, sosial,
ekonomi dan hukum.
Modul Sejarah
Indonesia Kelas XII KD 3.6 dan 4.6
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
10
Setelah BJ Habibie dilantik menjadi presiden RI pada ta
nggal 21 Mei 1998
maka tugasnya adalah memimpin bangsa Indonesia dengan memperhatikan secara
sungguh
-
sungguh aspirasi rakyat yang berkembang dalam pelaksanaan reformasi
secara menyeluruh. Habibie bertekad untuk mewujudkan pemerintrahan yang
bersih dan beba
s dari KKN.
Terjad
i
nya gerakan Reformasi adalah akumulasi dari berbagai macam krisis
( krisis multidimensi ) yang sudah berlangsung sejak pertengahan masa
pemerintahan Orde Baru berupa krisis ekonomi, krisis politik, krisis social, krisis
hokum , krisis ke
percayaan berwujud ketidak puasan
rakyat terhadap jalannya
pemerintahan masa Orde Baru yang selama berpuluh tahun dipendam , karena
berbagai pembatasan yang dilakukan oleh pemerintah, sehingga pada akhirnya
layaknya bom waktu ketidak puasan itu meledak be
rwujud aksi aksi yang menuntut
mundurnya Suharto dari tampuk kepresidenan sehingga membawa bangsa
Indonesia dalam sebuah alam baru yaitu alam reformasi.
D.
Penugasan Mandiri
E.
Lat
ihan Soal
Berilah tanda silang pada pilihan yang menurut kalian paling
tepat
1.
Berikut ini adalah beberapa factor ekonomi yang menyebabkan terjadinya krisis
ekonomi menjelang kejatuhan pemerintah Orde Baru dan menjadi awal masa
Reformasi ,
Kecuali
......
A.
p
emerintah Indonesia gagal mengatasi krisis moneter yang melanda Dunia sejak
tahun 1996.yang mengakibatkan nilai rupiah terus melemah terhadap dolar
B.
p
embangunan Proyek Proyek Raksasa ( Mega Proyek ) sudah menghabiskan dana
besar
sehingga mengakibatkan anggaran negara mengalami deficit setiap
tahunnya.
C.
p
ondasi Pembangunan
Ekonomi Indonesia pada masa Orde Baru adalah
bersumber dari hutang Luar Negeri .
D.
p
elaksanaan pembangunan ekonomi pada masa Orde Baru menyimpang dari
landasan Ekonomi Indonesia seperti yang diatur dalam pasal 33 UUD 1945.
TIME LINE DETIK
-
DETIK LENGSERNYA PRESIDEN SOEHARTO
11 Maret 1998
Mei 1998
12 Mei 1998
14 Mei 1998
18
Mei 1998
19 Mei 1998
20 Mei 1998
21 Mei 1998
BUATLAH KETERANGAN PERISTIWA SESUAI TANGGAL DI ATAS
Modul Sejarah
Indonesia Kelas XII KD 3.6 dan 4.6
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
11
E.
k
etidakpuasan rakyat dan pemerintah
daerah akibat Pola pemerintahan yang
sentralistik mengakibatkan banyak kekayaan dari daerah yang disedot oleh
pemerintah pusat.
2.
Krisis Moneter yang melanda Dunia terutama Negara Negara berkembang di Asia
Tenggara sejak bulan Juli 1996 dimulai
ketika .....
A.
s
eorang spekulan Amerika Serikat yaitu George Sorros melakukan aksi borong
Dollar AS sehingga mengakibatkan nilai Dollar melonjak sebaliknya nilai mata
uang Negara Negara di Asia Tenggara turun drastic.
B.
h
arga minyak dunia melonjak sehingga menga
kibatkan naiknya pula harga BBM
di Negara Negara Asia.
C.
Amerika melancarkan invasi ke wilayah ladang minyak Irak sehingga
mengakibatkan terjadinya krisis minyak dunia.
D.
m
emanasnya hubungan Amerika dengan Uni Soviet mengakibatkan lesunya
perdagangan dunia
E.
t
er
jadinya perubahan pola ekonomi Global
3.
Runtuhnya pemerintah Orde Baru adalah hasil akumulasi dari berbagai macam Krisis,
salah satunya adalah Krisis Politik. Faktor politik yang mendorong terjadinya krisis
politik di tanah air menjelang kejatuhan pemerinta
h Orde Baru dan menjadi awal masa
Reformasi diantaranya adalah .....
A.
p
erpecahan di tubuh Golkar sehingga terbagi menjadi dua.
B.
a
danya tuntutan dari lawan lawan politik Golkar atas kemenangan Golkar dalam
setiap Pemilu.
C.
kemenangan mutlak Golkar dalam Pemilihan
Umum 1997 yang dinilai tidak wajar
D.
a
danya campur tangan Amerika dalam setiap kebijakan kebijakan politik
pemerintah mengundang kemarahan rakyat.
E.
t
erjadinya kekacauan dalam pelaksanaan Pemilu tahun 1997 mengakibatkan rakyat
tidak percaya terhadap hasil Pem
ilu tahun 1997.
4.
Beberapa agenda yang disuarakan para mahasiswa dalam gerakan reformasi
a
a
dalah
sebagai berikut,
kecuali
......
A.
Adili Suharto dan kroni
–
kroninya
B.
Penghapusan Dwi Fungsi ABRI
C.
Pemerintahan yang bersih dari KKN
D.
Otonomi daerah yang
seluas
–
luasnya
E.
Menciptakan satabilitas nasional
5.
Hal pokok dari tujuan gerakan reformasi di Indonesia pada tahun 1998 adalah .....
A.
m
emberdayakan peran lembaga tinggi negara agar lebih peduli terhadap
kepentingan rakyat
B.
m
engembalikan fungsi kontrol masyar
akat terhadap pemerintah
C.
m
engembalikan harta kekayaan pejabat Orde Baru yang korupsi kepada rakyat
D.
m
enuntut para pengusaha untuk melunasi hutang hutang luar negerinya
E.
m
emperbarui tatanan kehidupan agar sejalan dengan tuntutan keadilan
masyarakat
Modul Sejarah
Indonesia Kelas XII KD 3.6 dan 4.6
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
12
KUNCI
JAWABAN DAN PEMBAHASAN
1.
Kunci Jawaban : B
Pembahasan
Pembangunan Proyek Proyek Raksasa ( Mega Proyek ) sudah menghabiskan dana
besar sehingga mengakibatkan anggaran negara mengalami deficit setiap
tahunnya adalah sebab buruknya perekonomian pada ma
sa Demokrasi Terpimpin
2.
Kunci Jawaban : A
Pembahasan :
Diawali krisis moneter yang melanda Asia Tenggara sejak bulan Juli 1997 berimbas
pada Indonesia, bangunan ekonomi Indonesia temyata belum kuat untuk
menghadapi krisis global tersebut. Krisis ditandai d
engan melemahnya nilai tukar
rupiah terhadap dolar , pada sekitar bulan Maret 1997. Nilai tukar rupiah semakin
melemah, pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 0 % sebagai akibat lesunya
iklim bisnis.
3.
Kunci Jawaban : C
Pembahasan
Krisis politik pada akhir
orde baru ditandai dengan kemenangan mutlak Golkar
dalam Pemilihan Umum 1997 yang dinilai penuh kecurangan, Golkar satu
-
satunya
kontestan pemilu yang didukung fmansial maupun secara politik oleh pemerintah
memenangkan pemilu dengan meraih suara mayoritas.
4.
Kunci Jawaban :
E
Pembahasan
Setelah pelantikan Kabinet Pembangunan VII pada awal bulan Maret 1998
Mahasiswa kemudian menyusun agenda reformasi yang isinya sebagai berikut:
1.
Adili Soeharto dan kroni
-
kroninya.
2.
Amandemen UUD 1945.
3.
Penghapusan dwifungsi ABRI
.
4.
Otonomi daerah yang seluas
-
luasnya.
5.
Supremasi hukum.
6.
Pemerintahan yang bersih dari KKN.
7.
Menurunnya pamor pemerintahan Orde Baru dimulai sejak penandatanganan
perjanjian pemberian dana bantuan IMF. Pemberian dana bantuan tersebut
mengandung dua kelemahan.
5.
Kunci Jawaban : E
Pembahasan :
Memperbarui tatanan kehidupan agar sejalan dengan tuntutan keadilan
masyarakat
Modul Sejarah
Indonesia Kelas XII KD 3.6 dan 4.6
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
13
F.
Penilaian Diri
Jawablah pertanyaan
-
pertanyaan berikut dengan jujur dan bertanggungjawab!
NO
Pertanyaan
Jawaban
Ya
Tidak
1
Apakah kamu dapat men
jelaskan
PENGERTIAN
Reformasi
2
Apakah kamu dapat menjelaskan latar
belakang terjadinya reformasi di
Indonesia tahun 1998
3
Apakah kamu dapat menjelaskan
agenda para tokoh
-
tokoh reformis
dalam perubahan Indonesia dalam
berbagai aspek
4
Apakah kamu dapat menyimpulkan
jalannya reformasi di Indonesia tahun
1998
5
Apakah kamu dapat menuliskan
secara runut dan kronologi / timeline
peristiwa reformasi yang berakhir
pada lengsernya presiden Soeharto?
Bila ada
jawaban "Tidak", maka segera lakukan review pembelajaran, terutama pada
bagian yang masih "Tidak".
Bila semua jawaban "Ya", maka Kamu dapat melanjutkan ke pembelajaran
berikutnya.
Modul Sejarah
Indonesia Kelas XII KD 3.6 dan 4.6
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
14
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2
KEHIDUPAN POLITIK DAN
EKONOMI
A.
Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran
2
ini diharapkan
k
alian
dapat menjelaskan
tentang
:
1.
Kehidupan p
olitik
pada
masa awal Reformasi
2.
Kehidupan e
konomi
pada
masa awal Reformasi
B.
Uraian Materi
Setelah Soeharto mundur, jabatan
presiden diserahkan kepada wakilnya,
yaitu B.J Habibie. Hal tersebut dilakukan berdasarkan pasal 8 UUD 1945. Setelah
naiknya Habibie sebagai presiden, kondisi politik dan ekonomi pun kian berubah.
Proses dan penerapan demokrasi di Indonesia mulai membaik.
Presiden dipilih
berdasarkan pemilu dalam skala 5 tahun sekali, dan semua masyarakat memiliki hak
memilihnya.
Tugas B.J. Habibie adalah mengatasi krisis ekonomi yang melanda Indonesia
sejak pertengahan tahun 1997, menciptakan pemerintahan yang bersih, berw
ibawa
bebas dari praktek korupsi, kolusi dan nepotisme. Hal ini dilakukan oleh presiden
untuk menjawab tantangan era reformasi.
1.
Masa Pemerintahan B.J. Habibie
a.
Awal pemerintahan BJ.
Habibie
Naiknya
Habibie
menggantikan
Soeharto menjadi polemik dikalangan ahli
hukum, ada yang mengatakan
hal
itu
konstitusional
dan inskonstitusional.
Yang menga
takan
konstitusional berpedoman Pasal 8 UUD 1945,
"Bila Presiden
mang
kat, berhenti atau tidak dapat melakukan kewajibannya, ia diganti oleh Wakil
Presiden sampai habis waktunya".
Adapun yang mengatakan inskonstitusional
berlandaskan ketentuan Pasal 9 UUD 1945,
"Sebelum Presiden meangku jabatan
maka Presiden harus mengucapka
n sumpah dan janji di depan MPR atau DPR".
Secara
hukum materiel Habibie menjadi presiden sah dan konstitusional. Namun secara
hukum formal (hukum acara) hal itu tidak konstitusional, sebab perbuatan hokum
yang sangat penting yaitu pelimpahan wewenang dari
Soeharto kepada Habibie
harus melalui acara resmi konstitusional. Saat itu DPR tidak memungkinkan untuk
bersidang, maka harus ada alas an yang kuat dan dinyatakan sendiri oleh DPR.
b.
Langkah
-
langkah Pemerintahan Habibie.
1)
Pembentukan Kabinet
.
Membentuk
Kabinet Reformasi Pembangunan pada tanggal 22 Mei 1998 yang
meliputi perwakilan militer (TNI
-
PoIri), PPP, Golkar, dan PDI.
KEHIDUPAN POLITIK DAN EKONOMI PADA MASA AWAL REFORMASI
Modul Sejarah
Indonesia Kelas XII KD 3.6 dan 4.6
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
15
2)
Upaya Perbaikan Ekonomi.
Dengan mewarisi kondisi ekonomi yang parah
"Krisis Ekonomi"
Presiden B.J.
Habibie
berusaha melakukan lang
kah
-
langkah perbaikan, antara lain:
a.
Merekapitalisasi perbankan.
b.
Merekonstruksi perekonomian nasional.
c.
Melikuidasi beberapa bank bermasalah.
d.
Menaikkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika hingga dibawahRp.
10.000,00
e.
Mengimplementasikan refbrmasi ekonom
i yang disyaratkan IMF.
3)
Reformasi di Bidang Politik.
Presiden mengupayakan politik Indonesia dalam kondisi yang transparan
dan merencakan pemilu yang luber dan jurdil, sehingga dapat dibentuk lembaga
tinggi negara yang betul
-
betui
representatif. Tindakan nyata dengan membebaskan
narapidana politik diantaranya yaitu: (1) DR. Sri Bintang Pamungkas dosen
Universitas Indonesia (UI) dan mantan anggota DPR yang masuk penjara karena
mengkritik Presiden Soeharto. (2) Mochtar Pakpahan pemimp
in buruh yang dijatuhi
hukuman karena dituduh memicu kerusuhan di Medan dalam tahun 1994.
4)
Kebebasan Menyampaikan Pendapat.
Kebebasan ini pada masa sebelumnya dibatasi, sekarang masa Habibie
dibuka selebar
-
lebarnya baik menyampaikan pendapat dalam bentuk ra
pat umum
dan unjuk rasa. Dalam batas tertentu unjuk rasa merupakan manifestasi proses
demokratisasi. Maka banyak kalangan mempertanyakan mengapa para pelaku unjuk
rasa ditangkap dan diadili. Untuk menghadapi para pengunjuk rasa Pemerintah dan
DPR berhasil
menciptakan UU Nomor 9 Tahun 1998 tentang "
kemerdekaan
menyampaikan pendapat di muka umum ".
Diberlakukannya undang
-
undang tersebut bukan berarti keadaan menjadi
tertib seperti yang
diharapkan. Seringkali terjadi pelanggaran oleh pengunjuk rasa
maupun a
parat keamanan, akibatnya banyak korban dari pengunjuk rasa dan aparat
keamanan. Hal ini disebabkan oleh: (1) Undang
-
undang ini belum begitu
memasyarakat. (2) Pengunjuk rasa memancing permasalahan, dan membawa senjata
tajam.
(3)
Aparat
keamanan
ada
yang
te
rpancing
oleh
tingkah
laku
pengunjuk
rasa
sehingga
tidak
dapat mengendalikan diri. (4) Ada pihak
tertentu yang sengaja menciptakan suasana panas agar negara menjadi kacau.
Krisis ini merupakan momentum koreksi historis bukan sekedar lengsemya
Soe
harto dari kepresidenan tapi yang paling penting membangun kelompok sipil
lebih berpotensi untuk membongkar praktek KKN, otonomi daerah, dan lain
-
lainnya.
Dimana krisis multidimensi ini berkaitan dengan sistem pemerintahan Orde Baru
yang sentralistik yaitu
kurang memperhatikan tuntutan otonomi daerah sebab sebab
segala kebijakan untuk daerah selalu ditentukan oleh pemerintah pusat.
5)
Masalah Dwi Fungsi ABRI
Gugatan terhadap peran dwifungsi ABRI maka petinggi militer bergegas
-
gegas melakukan reorientasi dan re
posisi peran sosial politiknya selama ini. Dengan
melakukan reformasi diri melalui rumusan paradigma baru yaitu menarik diri dari
berbagai kegiatan politik.
Pada era reformasi posisi ABRI dalam MPR jumlahnya sudah dikurangi dari
75 orang menjadi 38 orang.
ABRI yang semula terdiri atas empat angkatan yang
termasuk Polri, mulai tanggal 5 Mei 1999 Kepolisian RI memisahkan diri menjadi
Modul Sejarah
Indonesia Kelas XII KD 3.6 dan 4.6
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
16
Kepolisian Negara RI. Istilah ABRI berubah menjadi TNI yaitu angkatan darat, laut,
dan udara.
6)
Reformasi di Bidang Hukum
Pada
masa pemerintahan Orde Baru telah didengungkan pembaharuan
bidang hukum namun dalam realisasinya produk hukum tetap tidak melepaskan
karakter elitnya. Misalnya UU Ketenagakerjaan tetap saja adanya dominasi penguasa.
DPR selama orde baru cenderung telah ber
ubah fungsi, sehingga produk yang
disahkannya memihak penguasa
bukan
memihak
kepentingan masyarakat.
Prasyarat untuk melakukan rekonstruksi dan reformasi hukum memerlukan
reformasi politik yang melahirkan keadaan demokratis dan DPR yang
representatif
mew
akili kepentingan masyarakat. Oleh karena itu pemerintah dan DPR merupaka'n
kunci untuk pembongkaran dan refbrmasi hukum. Target reformasi hukum
menyangkut tiga hal, yaitu: substansi hukum, aparatur penegak hukum yang bersih
dan berwibawa, dan institusi pe
radilan yang independen. Mengingat produk hukum
Orde Baru sangat tidak kondusif untuk menjamin perlindungan hak asasi manusia,
berkembangnya demokrasi dan menghambat kreatifitas masyarakat. Adanya
praktek KKN sebagai imbas dari adanya aturan hukum yang tid
ak adil dan merugikan
masyarakat.
7)
Sidang Istimewa MPR
Salah satu jalan untuk
membuka
kesempatan menyampaikan aspirasi rakyat
ditengah
-
tengah tuntutan reformasi total pemerintah melakasanakan Sidang
Istimewa MPR pada tanggal
10
-
13
Nopember
1998,
diharapkan benar
-
benar
menyuarakan aspirasi masyarakat dengan perdebaaatan yang lebih segar, dan
terbuka.
Pada saat sidang berlangsung temyata diluar gedung DPR/MPR Senayan
suasana kian memanas oleh demonstrasi mahasiswa dan massa sehi
ngga anggota
MPR yang bersidang mendapat tekanan untuk bekerja lebih keras, serius, cepat
sesuai tuntutan reformasi.
Sidang Istimewa MPR menghasilkan 12 ketetapan, yaitu:
a.
Tap MPR No. X/MPR/1998 tentang: Pokok
-
pokok Reformasi Pembangunan dalam
Rangka Penyel
amatan dan Normalisasi Kehidupan Nasional sebagai Haluan
Negara
b.
Tap MPR No. XI/MPR/1998 tentang: Penyelenggaraan Negara yang bersih dan
bebas KKN.
c.
Tap MPR No. XH/MPR/1998 tentang: Pembatasan Masa Jabatan Presiden dan
Wakil Presiden Republik Indinesia.
d.
Tap
MPR No. XV/MPR/1998 tentang: Penyelenggaraan Otonomi Daerah.
e.
Tap MPR No. XVI/MPR/1998 tentang: Politik Ekonomi dalam Rangka Demokrasi
Ekonomi.
f.
Tap MPR No. XVII/MPR/1998 tentang: Hak Asasi Manusia.
g.
Tap MPR No. VII/MPR/1998 tentang: Perubahan dan Tambahan at
as Tap MPR
Nomor: I/MPR/1983 tentang Peraturan Tata Tertib MPR sebagaimana telah
beberapa kali dirubah dan ditambah dengan ketetapan MPR yang terakhirNomor:
I/MPR/1998.
h.
Tap MPR No. XIV/MPR/1998 tentang: Perubahan dan Penambahan atas
Tap MPR No. III/MPR/199
8 tentang Pemilihan Umum.
i.
Tap MPR No. III/V/MPR/1998 tentang: mencabut Tap MPR No.
IV/MPR/1983 tentang referendum.
Modul Sejarah
Indonesia Kelas XII KD 3.6 dan 4.6
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
17
j.
Tap MPR No. IX/MPR/1998 tentang:
mencabut Tap MPR No. II/MPR/1998 tentang GBHN.
k.
Tap MPR No. XII/MPR/1998 tentang:
mencabut Tap MPR No. V/MPR/
1998 tentang
Pemberian Tugas dan Wewenang Khusus kepada
Presiden/Mandataris
MPR
RI
dalam
Rangka
Penyukseskan
dan
Pengamanan
Pembangunan
Nasional sebagai Pengamalan Pancasila.
l.
Tap MPR No. XVIII/MPR/1998 tentang:
mencabut Tap MPR No. II/MPR/1978 tentang Pend
oman Penghayatan dan
Pengamalan Pancasila (Ekaprasetia Pancakarsa) dan penetapan tentang Penegasan
Pancasila sebagai DasarNegara.
8)
Pemilihan Umum 1999
Faktor politik yang penting untuk memulihkan krisis multidimensi di
Indonesia yaitu dilaksanakan suatu pemilihan urnum supaya dapat keluar dari krisis
diperlukan pemimpin yang dipercaya rakyat.
Asas pemilihan urnum tahun 1999 adalah sebagai berikut:
1)
Lang
sun
g
Pemilih mempunyai hak secara langsung memberi suara sesuai
kehendak nuraninya tanpa perantara.
2)
Umum,
bahwa semua warga negara tanpa kecuali yang memenuhi persyaratan
minimal dalam usia 17 tahun berhak memilih dan usia 21 tahun berhak dipilih.
3)
Bebas,
tiap warga negara berhak menentukan pilihan tanpa tekanan atau paksaan
dari siapapun/pihak manapun.
4)
Rahasia,
tiap pemilih dijamin pilihannya tidak diketahui oleh pihak manapun
dengan cara apapun
5)
Jujur,
semua
pihak
yang
terlibat
dalam
penyelenggaraan
pemilu
(penyelenggara/pelaksana, pemerintah, pengawas, pemantau, pemilih, dan yang
terlibat secara langsu
ng) harus bersikap dan bertindak jujur yakni sesuai aturan
yang berlaku.
6)
Adil,
bahwa pcmilili
h
dan partai politik peserta pemilu mendapat perlakuan yang
sama, bebas dari kecurangan pihak manapun.
Sebagaimana yang diamanatkan dalam ketetapan MPR, Pr
esiden B.J. Habibie
menetapkan tanggal 7 Juni 1999 sebagai waktu
pelaksanaan pemilihan umum. Maka dicabutlah
lima paket undang
-
undang tentang politik yaitu
UU
tentang
(1)
Pemilu,
(2)
Susunan,
kedudukan, tugas, dan wewenang DPR/MPR,
(3)
Parpol
dan
Golongan
Karya,
(4)
Referendum, (5) Organisasi Masa. Sebagai
gantinya DPR berhasil menetapkan tiga
undang
-
undang politik baru yang diratifikasi
pada tanggal 1 Pebruari 1999 oleh Presiden B.J. Habibie yaitu: (1) UU Partai Politik,
(2) UU Pemilihan Umum, dan (3) UU S
usunan serta Kedudukan MPR, DPR, dan DPRD.
Adanya undang
-
undang politik tersebut menggairahkan kehidupan politik di
Indonesia, sehingga muncul partai
-
partai politik yangjumlahnya cukup banyak, tidak
kurang dari 112 partai politik yang lahir dan mendaftar k
e Departemen Kehakinam
namun setelah diseleksi hanya 48 partai politik yang berhak mengikuti pemilu.
Pelaksana pemilu adalah Komisi Pemilihan Umum yang terdiri atas wakil
pemerintah dan parpol peserta pemilu.
Pemungutan
suara dilaksanakan pada
hari
Modul Sejarah
Indonesia Kelas XII KD 3.6 dan 4.6
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
18
Kamis, 7 Juni 1999 berjalan lancar dan tidak ada kerusuhan seperti yang
dikhawatirkan masyarakat. Dalam perhitungan akhir hasil pemilu ada dua puluh satu
partai politik meraih suara untuk menduduki 462 kursi anggota DPR, yaitu:
1.
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PD1
-
P)
: 153 kursi.
2.
Partai Golongan Karya (Partai Golkar)
: 120 kursi.
3.
Partai Persatuan Pembangunan (PPP)
: 58 kursi.
4.
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)
: 51 kursi.
5.
Partai Amanat Nasional (PAN)
: 34
kursi.
6.
Partai Bulan Bintang (PBB)
: 13 kursi
7.
Partai Keadilan (PK)
: 7 kursi
8.
Partai Nahdiarul Ummah (PNU)
: 5 kursi
9.
Partai Demokrasi Kasih Bangsa (PDKB)
:
5 kursi
10.
Partai Keadilan Persatuan (PKP)
: 4
kursi
11.
Partai Demokrasi Indonesia
: 2 kursi
12.
Par
tai Kebangkitan Ummat (PKU)
: 1 kursi
13.
Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII)
: 1 kursi
14.
Partai Politik Islam Indonesia Masyumi
: 1 kursi
15.
Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (IPKI): 1 kursi
16.
PNI
-
MasaMarhaen
: 1 kursi
17.
PNI
-
FrontMarhaen
: 1 kursi
18.
Partai Persatuan (PP)
: 1 kursi
19.
Partai Daulat Rakyat (PDR)
: 1 kursi
20.
Partai Bhineka Tunggal Ika (FBI)
: 1 kursi
21.
Partai Katholik Demokrat (PKD)
: 1 kursi
22.
TNI/POLRI
: 46 kursi
9)
Sidang Umum MPR Hasil Pemilu 1999
Komisi Pemilihan Umum (KPU)
yang diketuai oleh Jenderal (Pum) Rudini
menetapkan jumlah anggota MPR berdasarkan hasil pemilu 1999 yang terdiri dari
anggota DPR (462 orang wakil dari parpol dan 38 orang
TNI/PoIri), 65 orang wakil
-
wakil Utusan Golongan, dan 135 orang Utusan Daerah. Maka
MPR melaksanakan
Sidang Umum MPR Tahun 1999tanggal 1
-
21 Oktober 1999. Sidang mengesahkan
Prof. DR. H. Muhammad Amin Rais, MA (PAN) sebagai Ketua MPR, dan Ir. Akbar
Tandjung (Partai Golkar) sebagai Ketua DPR.
Dalam pencalonan presiden muncul tiga nama cal
on yang diajukan oleh
fraksi
-
fraksi di MPR, yaitu KH Abdurrahman Wahid (PKB), Hj
Megawati
Soekamoputri (PDI
-
P), Prof.DR. Yusril Ihza Mahendra, SH, MSc (PBB), Namun
sebelum pemilihan Yusril mengundurkan diri. Hasil pemilihan dilaksanakan secara
voting KH. A
bdurrahman Wahid mendapat 373 suara, Megawati mendapat 313 suara,
dan 5 abstein. Dalam pemilihan wakil presiden dengan calon Hj
Megawati
Soekamoputri (PDI
-
P) dan DR. Hamzah Haz (PPP) dimenangkan
oleh Megawati
Soekamoputri.
Pada tanggal 25 Oktober
1999 P
residen KH Abdurrahman Wahid dan Wakil
Presiden Megawati Soekamoputri menyusun Kabinet Persatuan Nasional, yang
terdiri dari: 3 Menteri Koordinator (Menko Polkam, Menko Ekuin, dan Menko Kesra),
16 menteri yang memimpin departemen, 13 Menteri Negara.
Modul Sejarah
Indonesia Kelas XII KD 3.6 dan 4.6
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
19
2.
Masa Pemerintahan KH Abdurrahman Wahid
a.
Awal pemerintahan
Menyusul penolakan MPR terhadap pidato pertanggungjawaban Presiden
Habibie dan pengunduran Habibie dalam bursa calon presiden, memunculkan dua
calon kuat sebagai presiden, yaitu
Megawati dan Abdurrahman Wahid semakin solid,
setelah calon Presiden Yusril Ihza Mahendra
dari Fraksi Partai Bulan Bintang mengundurkan
diri.
Pada pemilu yang di selenggarakan
pada 1999,
PKB memenangkan 12% suara
dengan PDI
-
P memenangkan 33% suara. Partai
PDI
-
P
pimpinan
Megawati
Soekarnoputri
berhasil meraih suara terbanyak, tetapi karena
jabatan presiden masih dipilih oleh MPR saat itu, Megawati tidak secara langsung
menjadi presiden. Adanya suara suara keberatan jika Megawati terpilih sebagai
Presiden te
rutama dari partai partai Islam mendorong Amin Rais pada tanggal 7
Oktober 1999 membentuk Poros Tengah yang merupakan koalisi partai partai Islam.
Maka melalui Voting Abdurrahman Wahid, pemimpin PKB, partai dengan
suara terbanyak ke 2 saat itu, dipilih se
bagai presiden Indonesia ke
-
4 untuk masa
bakti 1999
–
2004 dan dilantik dengan Ketetapan MPR No VII/MPR/1999. Tanggal
21 Oktober 1999 Megawati terpilih menjadi Wakil Presiden RI dengan Ketetapan
MPR No. VIII/MPR/1999 mendampingi Presiden Abdurrahman Wahid
K.H. Abdurrahman Wahid terpilih sebagai presiden pada tanggal 20 Oktober
1999. Pemilihannya
berjalan dengan demokratis dan transparan. Beliau yang biasa
disebut Gus Dur dicalonkan sebagai presiden oleh Poros Tengah, yaitu Fraksi
Persatuan Pembangunan, Frak
si Kebangkitan Bangsa dan Fraksi Bulan Bintang.
Pidato pertamanya setelah terpilih sebagai presiden memuat tugas
-
tugas
yang akan dijalankannya, yaitu sebagai berikut:
1.
Peningkatan pendapatan rakyat.
2.
Menegakkan keadilan mendatangkan kemakmuran.
3.
Mempertahanka
n keutuhan bangsa dan negara.
4.
Pembentukan Dewan Ekonomi Nasional (DEN)
Pembentukan DEN dimaksudkan untuk memperbaiki ekonomi Indonesia
yang belum pulih akibat krisis yang berkepanjangan. Ketua DEN adalah Prof. Emil
Salim
dengan
wakilnya
Subiyakto
Cakrawerd
aya, Sekretaris Dr. Sri Mulyani
Indrawati. Anggota DEN adalah Anggito
Abimanyu, Sri Ningsih, dan Bambang
Subianto.
Ketika hubungan Presiden
K.H.
Abdurrahman Wahid dan Poros Tengah
tidak
harmonis,
DPR
mengeluarkan
Memorandum
I
dan
II
untuk
menjatuhkannya d
ari kursi kepresidenan.
Sebagai
reaksi
baliknya,
presiden
Modul Sejarah
Indonesia Kelas XII KD 3.6 dan 4.6
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
20
mengeluarkan maklumat pada tanggal 28 Mei 2001 dan menjawab Memorandum II
dengan jawaban yang dibacakan oleh Menko Politik, Sosial dan Keamanan (Menko
Polsoskam) Susilo Bambang Yudhoyono pada tangga
l 29 Mei 2001, yang antara lain
isinya membekukan lembaga MPR dan DPR.
b.
Langkah langkah
kebijakan
Pem
e
rintahan Abdurrahman Wahid
Selama masa pemerintahannya , pemerintah Abdurahman wahid
mengeluarkan kebijakan kebijakan yang beberapa diantaranya dinilai kontroversial,
yang juga berakibat pada renggangnya hubungan dengan unsur unsur Lembaga
negara yang lainnya
Kebijakan Kebijakan pe
merintah Abdurrahman Wahid , diantaranya :
1)
Meneruskan
kehidupan
demokratis
seperti
pemerintahan
sebelumnya
(memberikan kebebasan berpendapat di kalangan masyarakat minoritas,
kebebasan beragama, memperbolehkan kembali penyelenggaraan budaya
Tionghoa
).
2)
Mer
estrukturisasi lembaga pemerintah seperti menghapus departemen yang
dianggapnya tidak efisien (menghilangkan departemen penerangan dan sosial
untuk mengurangi pengeluaran anggaran, membentuk dewan keamanan ekonomi
nasional).
3)
Ingin memanfaatkan jabatannya s
ebagai panglima tertinggi dalam militer dengan
mencopot Kapolri yang dijabat oleh Rusmanhadi karena tidak sejalan dengan
keinginan Gus Dur.
4)
Pemberian
refe
re
ndum
kepada Aceh
. Namun referendum ini menentukan
otonomi dan bukan kemerdekaan seperti referendum
Timor Timur
. Gus Dur juga
ingin mengadopsi pendekatan yang lebih lembut terhadap Aceh dengan
mengurangi jumlah personel militer di Negeri Serambi Mekkah tersebut.
5)
Pada 30 Desember, Gus Dur mengunju
ngi
Jayapura
di provinsi Irian Jaya. Selama
kunjungannya, Abdurrahman Wahid berhasil meyakinkan pemimpin
-
pemimpin
Papua bahwa ia mendorong penggunaan nama Papua
, dan mengijinkan
pengibaran Bendera Bintang Kejora di bawah Bendera Merah Putih.
6)
Membuka hubungan dengan Is
rael, yang menyebabkan kemarahan pada
kelompok Muslim Indonesia.. Isu lain yang muncul adalah keanggotaan Gus Dur
pada Yayasan Shimon Peres.
7)
P
ada bulan Februari
2000
,
Abdurrahman Wahid
meminta Jendral
W
iranto
mengundurkan diri dari jabatan Menteri Koordinator Bidang Politik dan
Keamanan. Gus Dur melihat Wiranto sebagai halangan terhadap rencana
reformasi militer dan juga karena tuduhan pelanggaran HAM di Timor Timur
terhadap Wiranto.
Gus
Dur kemudian men
gubah pikirannya dan memintanya
mundur. Pada April 2000, Gus Dur memecat Menteri Negara Perindustrian dan
Perdagangan
Jusuf Kalla
dan Menteri Negara BUMN
Laksamana Sukardi
. Alasan
yang diberikan Wahid adalah bahwa keduanya terlibat dalam kasus korupsi,
meskipun Gus Dur tidak pernah memberikan bukti yang kuat. Hal ini
memperburuk hubungan Gus Dur dengan Golkar dan PDIP.
8)
Pada Maret 2000, pem
erintahan Gus Dur mulai melakukan negosiasi dengan
Gerakan Aceh Merdeka
(GAM). Dua bulan kemudian, pemerintah menandatangani
not
a kesepahaman
dengan GAM hingga awal tahun 2001, saat kedua
penandatangan akan melanggar persetujuan.
9)
Gus Dur juga mengusulkan agar TAP MPRS No. XXIX/MPR/1966 yang melarang
Marxisme
-
Leninisme dicabut.
Ia juga berusaha membuka hubungan dengan
Israel, yang menyebabkan kemarahan pada kelompok Muslim Indonesia.
10)
Muncul pula dua skandal pada tahun 2000, yaitu skandal Buloggate dan
Bruneigate. Pada bulan Mei,
Badan Urusan Logistik
(B
ULOG) melaporkan bahwa
Modul Sejarah
Indonesia Kelas XII KD 3.6 dan 4.6
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
21
$4 juta menghilang dari persediaan kas Bulog. Tukang pijit pribadi Gus Dur
mengklaim bahwa ia dikirim oleh Gus Dur ke Bulog untuk mengambil uang.
Meskipun uang berhasil dikembalikan, musuh Gus Dur menuduhnya terlibat
dalam skandal in
i. Skandal ini disebut skandal
Buloggate
. Pada waktu yang sama,
Gus Dur juga dituduh menyimpan uang $2 juta untuk dirinya sendiri. Uang itu
merupakan sumbangan dari Sultan Brunei untuk membantu di Aceh. Skandal ini
disebut skandal
Bruneigate
.
c.
Akhir Jabat
an Presiden Gusdur
Akhir jabatan Presiden
K.H. Abdurrahman Wahid terjadi ketika berlangsung
Rapat Paripurna MPR pada tanggal 21 Juli 2001. Rapat tersebut dianggap sebagai
Sidang istimewa MPR. Keputusan yang diambil sidang istimewa tersebut sebagai
berikut:
1.
Presiden
K.H. Abdurrahman Wahid diberhentikan secara resmi sebagai presiden
berdasarkan Ketetapan MPR No. II Tahun 2001.
2.
MPR mengeluarkan Ketetapan MPR No. III tahun 2001 untuk menetapkan dan
melantik Wakil Presiden Dyah Permata Megawati Setyawati
Soekarnoputri
sebagai presiden kelima Republik Indonesia.
K.H. Abdurrahman Wahid meninggal pada umur 69 tahun hari Rabu jam
18.40 WIB tanggal 30 Desember 2009 di RSCM Jakarta, dimakamkan di Pondok
Pesantren Tebu Ireng, Jombang, Jawa Timur.
3.
Masa
Pemerintahan Megawati
a.
Awal Pemerintahan Megawati
Pada 29 Januari 2001, ribuan demonstran berkumpul di gedung MPR dan
meminta Gus Dur untuk mengundurkan diri dengan tuduhan korupsi. Di bawah
tekanan yang besar, Abdurrahman Wahid lalu
mengumumkan pemindahan
kekuasaan kepada wakil presiden Megawati Soekarnoputri. Melalui sidang istimewa
MPR pada 23 Juli 2001, Megawati secara resmi diumumkan menjadi Presiden
Indonesia ke
-
5, samapai dengan tahun 2004.
b.
KEBIJAKAN
EKONOMI
PEMERINTAH
MEGAWATI
Era
kepemimpinan
soeharto
telah
mewarisi utang luar negri sebesar US$150,80
miliar . Langkah yang ditempuh oleh Megawati
untuk mengatasi hal tersebut adalah :
1)
Penundaan Pembayaran Pajak
Meminta penundaan pembayaran utang sebesar US$5,8 miliar pada
perte
muan Paris Club ke
-
3 tanggal 12 april 2002. pada tahun 2003, pemerintah
mengakolasikan pembayaran utang luar negri sebesar Rp116,3 triliun
.
Melalui kebijakannya tersebut utang luar negri Indonesia berkurang menjadi
US$134.66 miliar. Salah satu keputusan me
gawati yang sangat penting pula adalah
Indonesia mengakhiri kerjasamanya dengan IMF.
2)
Privatisasi BUMN
Modul Sejarah
Indonesia Kelas XII KD 3.6 dan 4.6
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
22
Dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menekan nilai
inflasi, presiden megawati menempuh langkah yang sangat kontroversi, yaitu
melakukan priva
tisasi terhadap BUMN.
Pemerintah menjual indosat pada tahun 2003. hasil penjualan itu berhasil
menaikan pertumbuhan ekonomi indonesia menjadi 4,1% dan inflansi hanya 5,06%.
Faktor yang mendorong penjualan asset indosat :
1)
Menutupi kekurangan APBN, agar investor terpancing kembali ke Indonesia.
2)
Kondisi APBN yang minim sehingga tidak memungkinkan pemerintah saat itu
untuk menambah peralatan tempur TNI.
3)
Indonesia dikenai embargo senjata oleh Amerika Serikat sehingga tidak
me
mungkinkan untuk mendapatkan suku cadang peralatan perang
Dampak Positif :
1)
Keuntungan dari penjualan Indosat ini yang juga merupakan liberalisasi
telekomunikasi paling utama yaitu hilangnya hambatan
-
hambatan akses pasar
2)
Dengan penjualan Indosat ke STT (Te
masek), Indosat mendapatkan transfer
teknologi yang lebih modern sehingga industri telekomunikasi (Indosat)
Indonesia makin melebarkan sayapnya dengan menawarkan dan menyediakan
jasa telekomunikasi ke seluruh pelosok negeri yang awalnya jasa telekomunikasi
hanya dapat dinikmati di kota
-
kota besar
3)
Makin ketatnya persaingan di sektor telekomunikasi yang sekarang banyak
dikuasai oleh pihak asing karena aksi privatisasi ini, membuat perusahaan
telekomunikasi di Indonesia termasuk Indosat menurunkan tarif telepo
n dan lain
-
lain agar tetap memiliki dan menarik pelanggan dan dapat terus bersaing di pasar
telekomunikasi
Dampak Negatif :
1)
Pihak asing yang berinvestasi di Indonesia saat ini tidak mematuhi aturan dan
Undang
-
undang tentang penanaman modal asing bahkan terkesan meremehkan.
Pasalnya Kepemilikan STT (Temasek) atas Indosat yang memegang saham sekitar
41% itu bukan satu
-
satunya inv
estasi perusahaan singapura tersebut, ini
dikarenakan Temasek melalui anak usahanya yang lain Singtel (Singapore
Telecommunication) juga memiliki saham pada PT. Telkomsel yang notabene
milik pemerintah RI.
2)
Dengan kepemilikan silang Temasek atas PT. Indosa
t dan PT. Telkomsel ini juga
berdampak pada penetapan tarif (
Price Fixing
) antara tarif Indosat dan Telkomsel,
sehingga Temasek dapat memonopoli harga yang menyebabkan persaingan tidak
sehat antara Indosat dan Telkomsel
3)
Dengan kepemilikan silang Temasek it
u dikhawatirkan dan diduga
pihak/pemerintah Singapura dapat mengontrol dan mengetahui akan sistem
keamanan Indonesia bahkan rahasia negara kita dapat dicuri oleh singapura. ini
disebabkan salah satunya karena Temasek memiliki 41% pada Indosat yang
merupaka
n pemilik satelit kebanggaan kita yaitu satelit Palapa, sehingga semua
informasi dan data
-
data yang seharusnya menjadi rahasia negara RI dapat diperoleh
dengan mudah oleh singapura serta keamanan nasional (
National security
) akan
kedaulatan kita pun teranc
am. Keamanan merupakan perisai bagi setiap bangsa atas
ancaman yang datang dari luar maupun dari dalam serta menyangkut kepada
masyarakat yang menjadi penghuni suatu negara (Kolektif) .
3)
MEREALISASIKAN PENDIRIAN KPK
Modul Sejarah
Indonesia Kelas XII KD 3.6 dan 4.6
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
23
K
ebijakan presiden megawati untuk melak
ukan pemberantasan korupsi
dengan merealisasikan berdirinya komisi pemberantas korusi (KPK).
Sekalipun telah
didirikan KPK karena tidak ada gebrakan konkrit yang menonjol. Peringkat RI
sebagai negara terkorup tetap memburuk. Pada tahun 2002, dari 102 negar
a
indonesia menduduki peringkat ke
-
4. pada tahun 2003 indonesia menempati
peringkat ke
-
6 dari 133 negara.
d.
Masa Akhir pemerintahan Megawati
Kegagalan Pemerintahan Megawati dalam menjalankan Reformasi Birokrasi
mengakibatkan kepercayaan rakyat
terhadap Presiden Megawati menjadi menurun
Rakyat merasa tidak puas dengan banyak kebijakan yang diambil pemerintahan
Megawati , eperti privatisasi BUMN, Pembelian Pesawat Sukhoi tanpa persetujuan
DPR. Masa Jabatan Megawati Berakhir pada tahun 2004 karena
masa jabatannya
telah habis dan diakhiri dengan pelaksanaan Pemilu Tahun 2004.
4.
MASA PEMERINTAHAN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO
a.
Awal pemerintahan
Pemerintahan Megawati berakhir ketika masa jabatannya habis untuk
periode 2001
–
2004. Dalam
pelaksanaan Pemilu tahun 2004 Megawati ikut serta
dalam bursa pemilihan calon Presiden namun kalah suara dari Susilo Bambang
Yudhoyono yang pernah menjabat sebagai Menteri Pertahanan dan Keamanan pada
masa pemerintahannya. Akan tetapi ketika mencalonkan d
iri sebagai Presiden dan
karena kerap berseberangan politik dengan Megawati maka SBY mengundurkan diri
dari jabatan Menhankam, kemudian mendirikan Partai Demokrat. SBY bersama
Partai Demokrat berhasil memenangkan Pemilu tahun 2004 dengan 61 % suar
a
setelah berkoalisi dengan PKS dan Golkar.
b.
Kebijakan Ekonomi Masa Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono
1)
Menutup hutang kepada Paris Club sebesar US $ 136,6 Milyar maka SBY
mengeluarkan kebijakan berupa menambah hutang ke CGI sebesar US $ 3,4 Milyar
2)
Pada
tanggal 19 Desember 2004 menaikan harga “ BBM Mewah “ yang
dialokasikan untuk dana Pendidikan dan menutup hutang Luar Negeri
3)
Melanjutkan pertumbuhan ekonomi yang dijalankan Megawati dan berhasil
menekan inflasi sebesar 0,56 %
4)
Sedikit demi sedikit
menarik Dana Susidi Migas yang selama ini membebani
pemerintah.
5)
Meningkatkan harga Indeks Saham Gabungan
6)
Mengandalkan
pembangunan
infrastruktur
Massal
untuk
mendorong
pertumbuhan ekonomi serta mengundang investor asing dengan janji
memperbaiki iklim invest
asi
7)
Meningkatkan kampanye Anti Korupsi, mengeluarkan Kep Pres percepatan
penindakan Korupsi dan melakukan tindakan kongkret
c.
Kebijakan Politik Pemerintah Susilo Bambang Yudhoyono
1)
Memantapkan penghapusan Dwi Fungsi ABRI
Modul Sejarah
Indonesia Kelas XII KD 3.6 dan 4.6
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
24
2)
Melaksanakan Pemberantasan Korupsi de
ngan menahan Pejabat Pejabat yang
terlibat Korupsi tidak kurang dari Aulia Pohan ( Gubernur BI ) yang merupakan
menantunya sendiri.
3)
Memperpanjang Darurat Sipil dan mengadakan perundingan dengan tokoh GAM
di Helsinski melalui perantara Crisis Management Ini
tiative di bawah pimpinan
Marrti Ahtisari
d.
Akhir pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono
Setelah 2 periode masa pemerintahannya tahun 2004
–
2009 dan periode
tahun 2014, pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono berakhir . sesuai dengan
ketentuan UUD 1945
pasal 7 tentang masa jabatan Presiden yang dibatasi untuk 2
periode
C.
Rangkuman
Perkembangan politik di masa Reformasi berlangsung setelah mundurnya
Soeharto hingga sekarang, dimana pada rentang waktu tersebut telah terjadi
beberapa kali
pergantian pemerintahan, pada kesempatan kali ini kita hanya akan
merangkum Perkembangan politik di masa Reformasi pada saat pemerintahan B.J
Habibie dan Abdurahman Wahid
.
Sidang
Istimewa
MPR
yang
mengukuhkan
Habibie
sebagai
Presiden,
ditentang
oleh
gelom
bang
demonstrasi
dari
puluhan
ribu
mahasiswa
dan
rakyat
di
Jakarta
dan
di
kota
-
kota
lain.
Gelombang
demonstrasi
ini
memuncak
dalam
peristiwa
Tragedi
Semanggi,
yang
menelan
18
korban
jiwa.
Masa
pemerintahan
Habibie
ditandai
dengan
dimulainya
kerjasama
denga
n
Dana
Moneter
Internasional
untuk
membantu
dalam
proses
pemulihan
ekonomi.
Selain
itu,
Habibie
juga
melonggarkan
pengawasan
terhadap
kebebasan
berekspresi
dan
media
massa.
Presiden
BJ
Habibie
mengambil
prakarsa
untuk
melakukan
koreksi.
Sejumlah
tahanan
po
litik
dilepaskan
secara
bergelombang,
seperti
Muchtar
Pakpahan
dan
Sri
Bintang
Pamungkas.
Namun
setelah
Habibie
membebaskan
banyak
tahanan
politik,
tahanan
politik
baru
muncul.
Sejumlah
aktivis
mahasiswa
diadili
atas
tuduhan
menghina
pemerintah
atau
mengh
ina
kepala
negara.
Beberapa
langkah
perubahan
diambil
oleh
Habibie,
seperti
liberalisasi
parpol,
kebebasan
berpendapat,
pemberian
kebebasan
pers,
dan
pencabutan
UU
Subversi.
Walaupun
begitu
Habibie
juga
sempat
tergoda
meloloskan
UU
Penanggulangan
Keadaan
B
ahaya,
namun
urung
dilakukan
karena
besarnya
tekanan
politik
dan
kejadian
Tragedi
Semanggi
II
yang
menewaskan
mahasiswa
UI,
Yun
Hap.
Kejadian
penting
dalam
masa
pemerintahan
Habibie
adalah
keputusannya
yang
memperbolehkan
Timor
Timur
untuk
menggelar
refere
ndum
yang
berakhir
dengan
berpisahnya
wilayah
tersebut
dari
pangkuan
Indonesia
pada
Oktober
1999.
Keputusan
tersebut
terbukti
tidak
populer
di
mata
masyarakat
sehingga
hingga
kini
pun
masa
pemerintahan
Habibie
sering
dianggap
sebagai
salah
satu
masa
kelam
dalam
sejarah
Indonesia.
Namun
di
akhir
pemerintahan
habibie,
pemilu
tahun
1999
dapat
terlaksana
dengan
baik
meskipun
pengesahan
hasil
Pemilu
sempat
tertunda,
secara
umum
proses
pemilu
multi
partai
pertama
di
era
reformasi
jauh
lebih
Langsung,
Umum,
Bebas
dan
Rahasia
(Luber)
serta
adil
dan
jujur
dibanding
masa
Orde
Baru.
Hampir
tidak
ada
indikator
siginifikan
yang
menunjukkan
bahwa
rakyat
menolak
hasil
pemilu
yang
berlangsung
dengan
aman.
Modul Sejarah
Indonesia Kelas XII KD 3.6 dan 4.6
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
25
Pemilu
untuk
MPR,
DPR,
dan
DPRD
diadakan
pada
7
Juni
1999.
PDI
Perjua
ngan
pimpinan
Megawati
Sukarnoputri
keluar
sebagai
pemenang
pada
pemilu
parlemen
dengan
memperoleh
34%
dari
seluruh
suara,
Golkar
(partai
Soeharto
–
yang
selalu
menjadi
pemenang
pemilu
-
pemilu
sebelumnya)
mendapat
22%
suara,
Partai
Persatuan
Pembangunan
pim
pinan
Hamzah
Haz
12%,
Partai
Kebangkitan
Bangsa
pimpinan
Abdurrahman
Wahid
(Gus
Dur)
10%.
Kemudian
pada
Oktober
1999,
MPR
melantik
Abdurrahman
Wahid
/
Gus
Dur
sebagai
presiden
dan
Megawati
sebagai
wakil
presiden
untuk
masa
bakti
5
tahun.
Pada
Sidang
Umum
MPR
pertama
pada
Agustus
2000,
Presiden
Wahid
memberikan
laporan
pertanggung
jawabannya.
Pada
29
Januari2001,
ribuan
demonstran
menyerbu
MPR
dan
meminta
Presiden
agar
mengundurkan
diri
dengan
alasan
keterlibatannya
dalam
skandal
korupsi.
Di
bawah
teka
nan
dari
MPR
untuk
memperbaiki
manajemen
dan
koordinasi
di
dalam
pemerintahannya,
dia
mengedarkan
keputusan
presiden
yang
memberikan
kekuasaan
negara
sehari
-
hari
kepada
wakil
presiden
Megawati.
Megawati
mengambil
alih
jabatan
presiden
tak
lama
kemudian.
D.
L
atihan Soal
1.
Sebutkan pengertian Reformasi
2.
Sebutkan beberapa kebijakan yang dilakukan oleh pemerintahan B.J. Habibie untuk
memperbaiki perekonomian Indonesia!
3.
Deskripsikan reformasi dalam tubuh ABRI pada masa reformasi!
4.
Sebutkan beberapa ketetapan baru
pada Sidang Istimewa MPR tahun 1998!
5.
Sebutkan sepuluh besar partai pemenang pemilu tahun 2004!
KUNCI JAWABAN
NO
SOAL
KUNCI JAWABAN
1
Secara umum, pengertian reformasi ialah suatu proses perubahan atau juga
pembentukan kembali
suatu tatanan (bentuk/susunan) kehidupan yang lama,
diganti dengan tatanan (bentuk/susunan) kehidupan yang baru.
Modul Sejarah
Indonesia Kelas XII KD 3.6 dan 4.6
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
26
Ada juga pendapat lain yang mengatakan bahwa arti reformasi ini merupakan
proses pembentukan atau juga perubahan sistem yang
telah/sudah ada pada
sebuah masa diganti dengan yang baru. Perubahan serta juga perbaikan tersebut
utamanya itu dilakukan pada beberapa bidang diantaranya bidang politik,
ekonomi, sosial, hukum, serta juga pendidikan.
Sedangkan didalam KBBI, pengertian ref
ormasi merupakan suatu perubahan
yang terjadi dengan secara drastis yang mana tujuannya itu ialah untuk perbaikan
pada bidang sosial, politik, agama, serta ekonomi, didalam suatu masyarakat atau
juga negara.
2
Beberapa kebijakan yang dilakukan oleh
pemerintahan B.J. Habibie untuk
memperbaiki perekonomian Indonesia di antaranya
a. melaksanakan reformasi ekonomi seperti yang diisyaratkan oleh IMF;
b. merekonstruksi perekonomian Indonesia;
c. merekapitulasi perbankan dan melikuidasi beberapa bank yang b
ermasalah;
d. menaikkan nilai tukar
rupiah
terhadap
dolar AS hingga di bawah
Rp10.000,00.
3
Pada masa reformasi, ABRI mulai menarik diri dari berbagai posisi sipil. Peran
dan
jumlah perwakilan ABRI di DPR mulai dikurangi secara bertahap hingga
akhirnya keluar dari keanggotaan DPR. Mulai tanggal 5 Mei 1999, Polri
memisahkan diri dari ABRI dan kemudian berganti nama menjadi Kepolisian
Negara. Dengan demikian, ABRI menjadi terdiri
atas Angkatan Udara, Angkatan
Darat, dan Angkatan Laut. Istilah ABRI pun diubah menjadi Tentara Nasional
Indonesia (TNI).
4
Ketetapan
baru
pada
Sidang
Istimewa
MPR
tahun
1998
adalah
sebagai
berikut
:
a.
Tap
MPR
No.
X/MPR/1998
tentang
Pokok
-
Pokok
Reformasi
Pembangunan
dalam
Rangka
Penyelamatan
dan
Normalisasi
Kehidupan
Nasional
sebagai
Haluan
Negara.
b.
Tap
MPR
No.
XI/MPR/1998
tentang
Penyelenggaraan
Negara
yang
Bersih
dan
Bebas
KKN.
c.
Tap
MPR
No.
XIII/MPR/1998
tentang
Pembatasan
masa
Jabatan
Presiden
d
an
Wakil
Presiden
Republik
Indonesia.
d.
Tap
MPR
No.
XV/MPR/1998
tentang
Penyelenggaraan
Otonomi
Daerah;
Pengaturan,
Pembagian,
dan
Pemanfaatan
Sumber
Daya
Nasional
yang
Berkeadilan
serta
Perimbangan
Keuangan
Pusat
dan
Daerah
dalam
Kerangka
NKRI.
e.
Tap
MPR
No.
XVI/MPR/1998
tentang
Politik
Ekonomi
dalam
Rangka
Demokrasi
Ekonomi.
f.
Tap
MPR
No.
XVII/MPR/1998
tentang
Hak
Asasi
Manusia
(HAM).
5
Sepuluh besar pemenang pemilu 2004, yaitu Partai Golongan Karya (Golkar),
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Parta
i Kebangkitan Bangsa
(PKB), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Demokrat, Partai Keadilan
Sejahtera (PKS), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Bulan Bintang (PBB),
Partai Bintang Reformasi (PBR), dan Partai Damai Sejahtera (PDS).
E.
Penilaian Diri
Jawablah pertanyaan
-
pertanyaan berikut dengan jujur dan bertanggungjawab!
NO
Pertanyaan
Jawaban
Ya
Tidak
1
Apakah k
alian
dapat menyebutkan
tentang
DASAR HUKUM
BJ Habibie
Modul Sejarah
Indonesia Kelas XII KD 3.6 dan 4.6
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
27
menjadi presiden menggantikan
Bapak Soeharto yang belum
habis
masa jabatannya?
2
Apakah ka
lian
dapat menjelaskan
langkah
-
langkah yang dilakukan BJ
Habibie dalam kehidupan Ekonomi
demi menyelamatkan negara
Indonesia selama krisis melanda?
3
Apakah ka
lian
dapat menjelaskan
kebijakan dilakukan BJ Habibie dalam
bidang politik demi mengatasi
kepercay
aan masyarakat Indonesia
kepada pemerintah?
4
Apakah ka
lian
dapat menceritakan
tentang hasil pemilu yang dipercepat
tahun 1999?
5
Apakah ka
lian
dapat menceritakan
kebijakan yang dilakukan oleh
presiden
Abdurahman Wahid yang
dikatakan sering kontraversi sehingga
berakhir dengan lengsernya presiden
ke empat tersebut?
Bila ada jawaban "Tidak", maka segera lakukan review pembelajaran, terutama pada
bagian yang masih "Tidak".
Bila semua jawaban "Ya", maka
Kamu dapat melanjutkan ke pembelajaran berikutnya.
E
VALUASI
Berilah tanda silang pada pilihan jawaban yang kalian anggap tepat
1.
Munculnya
gerakan
reformasi
bertujuan
untuk:
A.
m
emperbaiki
tatanan
kehidupan
bermasyarakat,
berbangsa
dan
bernegara
B.
m
ewujudkan
masyarakat
adil
makmur
berdasar
Pancasila
dan
UUD
1945
C.
m
elindungi
sgenap
bangsa
dan
seluruh
tumpah
darah
Indonesia
D.
m
emajukan
kesejahteraan
umum
Modul Sejarah
Indonesia Kelas XII KD 3.6 dan 4.6
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
28
E.
m
encerdaskan
kehidupan
bangsa
2.
Tekanan terhadap kepemimpinan Soeharto menjelang
kejatuhan Orde Baru berasal
dari:
A.
Ketua PBB
B.
Mahasiswa
C.
DPR
D.
MPR
E.
MA
3.
Presiden Soeharto mengumumkan pemberhentian dirinya pada Tanggal:
A.
13 Mei 1998
B.
14 Mei 1998
C.
17 Mei 1998
D.
21 Mei 1998
E.
22 Mei 1998
4.
Berikut ini adalah mahasiswa yang dikenal sebagai
Pahlawan Reformasi, kecuali:
A.
Elang Mulya Lesmana
B.
Arif Rahman Hakim
C.
Hafdin Royan
D.
Hendriawan Sie
E.
Heri Hartanto
5.
Dampak dari tewasnya 4 mahasiswa Tri Sakti pada tanggal 12 Mei 1998 adalah:
A.
m
unculnya gelombang aksi solidaritas yang berujung pada
kerusuhan Mei 1998
B.
t
erjadi krisis sosial yang menyebabkan terpecahbelahnya masyarakat Indonesia
C.
b
eban anggaran negara bertambah karena harus menyelesaikan kekisruhan
akibat demonstrasi
D.
k
epercayaan masyarakat terhadap mahasiswa meningkat drastis
E.
m
uncul konf
lik sosial akibat ketidakpuasan masyarakat terhadap universitas
sebagai penyelenggara pendidikan
6.
Tragedi
Trisakti
telah
menyulut
terjadinya
peristiwa
anarkhis
tanggal
13
dan
14
mei
1998,
yakni,.....
A.
p
endudukan
gedung
DPR/MPR
oleh
ribuan
mahasiswa
yang
dis
ukung
masyarakat
B.
p
enyerbuan
kantor
pusat
PDI
yang
diduga
dilakukan
oleh
kelompok
PDI
pimpinan
Suryadi
C.
p
embakaran
terhadap
mobil
-
mobil
mewah
milik
para
pejabat
yang
dianggap
pro
kapitalisme
D.
k
erusuhan
dan
penjarahan
ribuan
tempat
tinggal,
kantor
-
kantor,
pert
okoan
dan
kendaraan
-
kendaraan
terutama
milik
keturunan
Cina
E.
p
eristiwa
penculikan
para
aktivis
Mahasiswa
dan
tokoh
-
tokoh
LSM
oleh
intelijen
pemerintah
orde
baru
7.
Agenda Reformasi yang muncul pasca krisis multidimensi yang melanda Indoensia
pada tahun
1997
-
1998 berisi tuntutan rakyat terhadap pemerintah Orde Baru untuk
memperbaiki kinerja pemerintahannya. Berikut yang tidak termasuk agenda
Reformasi 1998 adalah:
A.
b
ubarkan Orde Baru dan adili Soeharto beserta kroninya
B.
h
apuskan dwifungsi ABRI
C.
k
embali ke UU
DS 1950 dan bentuk DPRS
D.
t
egakkan supremasi hukum dan HAM
E.
h
apuskan praktik KKN
Modul Sejarah
Indonesia Kelas XII KD 3.6 dan 4.6
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
29
8.
Berikut ini adalah beberapa alasan penolakan terhadap kepemimpinan B.J. Habibie,
kecuali:
A.
B.J. Habibie telah melakukan kudeta terhadap kekuasaan Suharto
B.
s
ecara hukum formal peng
angkatan B.J. Habibie tidak konstitusional
C.
k
epemimpinan B.J. Habibie merupakan bagian dari rezim Orde Baru
D.
B.J. Habibie mengucapkan sumpah dan janji di depan Mahkamah Agung
E.
B.J. Habibie diyakini tidak mampu memberantas praktik
-
praktik KKN
9.
Presiden Abdurra
hman Wahid melakukan langkah
-
langkah reformasi sejak awal
kepemimpinannya. salah satunya menghapus dua kementerian yang dianggap
pangkal korupsi dan menyumbat kebebasan berpendapat, yaitu:
A.
Departemen sosial dan departemen agama
B.
Departemen sosial dan
departemen penerangan
C.
Departemen pendidikan dan departemen pertanian
D.
Departemen pertahanan keamanan dan departemen kelautan
E.
Departemen pendidikan dan departemen sosial
10.
Presiden yang memimpin Indonesia pada masa Reformasi secara berurutan antara
lain:
A.
SBY, Gusdur, Megawati, BJ Habibie
B.
BJ Habibie, Megawati, Gusdur, SBY
C.
Megawati, Gusdur, BJ Habibie, SBY
D.
Gusdur, Abdurahman Wahid, Megawati, SBY, BJ Habibie
E.
BJ Habibie, Abdurahman Wahid, Megawati, SBY
KUNCI JAWABAN
DAN PEMBAHASAN
1.
Kunci Jawaban : A
Pembahasan :
Gerakan Reformasi yang dilakukan oleh mahasiswa bertujuan untuk
mengembalikan tatanan kehidupan bermasyarakat , berbangsa dan bernegara
yang sudah menyimpang pada masa Orde Baru
2.
Kunci Jawaban : B
Pembahasan :
Modul Sejarah
Indonesia Kelas XII KD 3.6 dan 4.6
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
30
Reformasi di gerakan oleh Mahasiswa didukung
oleh elemen elemen LSM yang
selama masa Orde Baru mendapat tekanan kebebasan berpendapat, majalah
dibredel dll.
3.
Kunci Jawaban : D
Pembahasan :
Akibat adanya desakan dari para mahasiswa dan masyarakat, serta
mempertimbangkan kepentingan bangsa dan
negara, pada tanggal 21 Mei 1998
pukul 19.06 WIB Presiden Soeharto mengumumkan pengunduran dirinya dari
posisi presiden Republik Indonesia
4.
Kunci Jawaban : B
Pembahasan :
Aksi damai tersebut berubah menjadi insiden bentrokan dengan aparat ketika
mahasiswa
ingin melakukan long march menuju gedung DPR/MPR. Dalam insiden
tersebut empat mahasiswa tewas dan puluhan lainnya mengalami luka
-
luka.
Empat mahasiswa tersebut adalah: Elang Mulya Lesmana, Hafidhin Royan,
Hendriawan Sie, dan Heri Hartanto. Mereka mendapat
gelar Pahlawan Reformasi.
5.
Kunci Jawaban : A
Pembahasan :
Kejadian Tri Sakti yang ditandai tewasnya 4 mahasiswa memicu terjadinya
kerusuhan massa pada tanggal 13 dan 14 Mei di Jakarta dan sekitarnya. Tragedi
kerusuhan 13 dan 14 Mei 1998 ini merupakan titi
k kulminasi depresi masyarakat
akibat krisis ekonomi Indonesia
6.
Kunci Jawaban : D
Pembahasan :
Pascatragedi Trisakti suasana di Jakarta sangat tegang, hingga digelarnya aksi
demonstrasi besar
-
besaran pada tanggal 19 Mei 1998 oleh para mahasiswa.
Mereka mel
akukan Long March menuju gedung DPR/MPR dengan tujuan
menuntut turunnya Presiden Soeharto, menggelar Sidang istimewa MPR, dan
pelaksanaan reformasi total dalam tubuh pemerintahan negara.
7.
Kunci Jawaban : C
Pembahasan :
Setelah pelantikan Kabinet
Pembangunan VII pada awal bulan Maret 1998
ternyata kondisi bangsa dan negara semakin tidak membaik. Perekonomian juga
tidak mengalami pertumbuhan, akibatnya muncul masalah
-
masalah sosial.
Dengan kondisi seperti itu mengundang keprihatinan rakyat, yang akh
irnya
memasuki bulan Mei 1998 mahasiswa di berbagai daerah mulai mengadakan
demonstrasi.
Mahasiswa kemudian menyusun agenda reformasi yang isinya sebagai berikut:
1.
Adili Soeharto dan kroni
-
kroninya.
2.
Amandemen UUD 1945.
3.
Penghapusan dwifungsi ABRI.
4.
Otonomi daerah yang seluas
-
luasnya.
5.
Supremasi hukum.
6.
Pemerintahan yang bersih dari KKN.
8.
Kunci Jawaban : A
Pembahasan :
Pada tanggal 1
-
21 Oktober 1999, MPR mengadakan Sidang Umum. Dalam suasana
Sidang Umum MPR yang digelar dibawah pimpinan Ketua MPR Amien
Rais, tanggal
Modul Sejarah
Indonesia Kelas XII KD 3.6 dan 4.6
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
31
14 Oktober 1999 Presiden Habibie menyampaikan pidato pertanggungjawabannya
di depan sidang dan terjadi penolakan terhadap pertanggung jawaban presiden
sebagai Mandataris MPR lewat Fraksi PDI
-
Perjuangan, Fraksi Partai Kebangkitan
Bangsa, Frak
si Kesatuan Kebangsaan Indonesia dan Fraksi Demokrasi Kasih
Bangsa.
Masalah
-
masalah yang dipersoalkan oleh Fraksi
-
fraksi tersebut adalah masalah
Timor
-
Timur yang menyebabkan lepasnya Timor Timur dari NKRI , masalah KKN
termasukan pegusutan kekayaan Soehart
o, dan masalah HAM dalam tragedi
Trisakti dan Tragedi Semanggi I dan 2
9.
Kunci Jawaban : B
Pembahasan :
Merestrukturisasi lembaga pemerintah seperti menghapus departemen yang
dianggapnya tidak efisien (menghilangkan departemen penerangan dan sosial
untuk
mengurangi pengeluaran anggaran, membentuk dewan keamanan ekonomi
nasional).
10.
Kunci Jawaban : E
Pembahasan :
Pemerintahan masa Reformasi secara berturut turut adalah ; BJ. Habibie,
Abdurrahman Wahid, Megawati, Susilo Bambang Yudhoyono
DAFTAR PUSTAKA
Badrika, I Wayan. 2006. Sejarah untuk SMA Kelas X
II
. Jakarta. Penerbit Erlangga.
Darini, Ririn, dkk. 2013. Sejarah untuk SMA/MA Kelas X
II
Kurikulum
Jaka
rta. Penerbit
Cempaka Putih.
Hapsari, Ratna & M Adil. 2016. Sejarah Indonesia
Untuk SMA/MA Kelas X
II
Kelompok
Wajib. Jakarta. Penerbit Erlangga
.
http://blogjejaksejarah.blogspot.com/2013/04/makalah
-
reformasi.html
Modul Sejarah
Indonesia Kelas XII KD 3.6 dan 4.6
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
32
http://id.wikipedia.org/wiki/
http://tata
-
muhtadin.blogspot.com/2011/12/reformasi
-
di
-
indonesia.html
https://dianpratamasurya.wordpress.com/2012/05/20/sejarah
-
dan
-
kronologi
-
reformasi
-
indonesia
-
1998/
h
ttps://www.idntimes.com/news/indonesia/uni
-
lubis/kronologi
-
reformasi
-
mei
-
1998
-
terjungkalnya
-
kekuasaan
-
soeharto
-
1
https://blog.ruangguru.com/mengenal
-
masa
-
reformasi
-
di
-
indonesia
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Sejarah Indonesia XII:2018